Gerebek Narkoba, Polisi Dicaci Dan Dilempari Batu Oleh Warga - Penggerebekan yang dilakukan personel Sat Narkoba Polresta Medan di Jalan Masjid Taufik, Kelurahanp Tegal Rejo, Medan Perjuangan, Selasa (24/2) sekira pukul 13.30 WIB, berakhir ricuh. Selain menghalang-halangi, warga yang didominasi ibu rumah tangga itu juga mencaci dan melempari petugas dengan batu. Kendati begitu, polisi tetap maju dan berhasil menangkap dan menggiring 15 warga yang tengah pesta narkoba dan main judi jenis jeckpot ke Polresta Medan.
Info yang dihimpun di lapangan, awalnya penggerebekan yang dipimpin Wakil Kepala Satres (Wakasatres) Narkoba Polresta Medan AKP Rosyid Hartanto bersama Kanit Idik I AKP Jama Kita Purba dan Kanit Idik II AKP Eliakim Sembiring itu membagi-bagi anggotanya dalam 6 tim. Satu tim terdiri dari 4-5 anggota. Usai membentuk tim dan menyusun strategi, petugas kemudian menyisir 5 gang di Jalan Mesjid Taufik. Sementara satu tim lagi berjaga di pinggir jalan tersebut. Setengah jam kemudian, penggerebekan yang dilakukan petugas membuahkan hasil. Sebanyak 3 pria diamankan dari kawasan Gang Beringin.
Tak hanya itu, tim yang dipimpin AKP Rosyid menangkap 6 pria dari Gang Kinantan. Sedang sisanya diciduk tim lainnya. Pada penggerebekan tersebut, puluhan petugas mendapat perlawanan dari para pelaku narkoba dengan melempari batu dan benda tumpul. Akibatnya, warga yang mendengar keributan berhamburan keluar rumah. Beberapa pelaku pun berhasil kabur. Lantaran petugas terdesak dan warga pun mulai ramai, anggota pun mengeluarkan tembakan peringatan ke udara beberapa kali. Petugas kemudian memboyong para pelaku dan menggiringnya ke dalam dua mobil Avanza hitam BK 16 MC dan Avanza silver BK 1106 QB, yang terpakir di pinggir Jalan Mesjid Taufik.
Sorotan mata warga pun memandang tajam ke arah petugas. Lantaran warga setempat ramai, penggerebekan pun dihentikan. Petugas kemudian meminta bantuan anggota Sabhara Polresta Medan. Data yang diperoleh, beberapa para pelaku yang diamankan tersebut diantaranya Joko, Fadli, Deni, Wahyu (26) mahasiswa LP3I dan seorang wanita bernama Yanti (26). Wanita yang mengenakan kaos merah dipadu celana bunga-bunga dan sendal jepit kuning ini turut diciduk lantaran menjadi kasir judi jackpot.
Sementara barang buktinya berupa beberapa paketan ganja dan sabu. Selain itu, petugas juga menyita 5 mesin judi jackpot beserta ratusan koin dan senjata tajam seperti badik, stik biliardy, besi tajam dan 3 parang. Kemudian sejumlah kendaraan roda dua, diantaranya Jupiter Z silver BK 3054 IK, Satria FU merah hitam BK 3105 AYU, Mio Soul hitam BK 3685 AFC, Vega hijau hitam BK 4033 ADO, Supra X 125 BK 3220 AAG, Satria FU hijau hitam 3357 AEI dan RX King ungu hitam BK 3601 WK. Beberapa pelaku yang diamankan tersebut dan sempat diwawancarai enggan membuka mulut. Mereka sepertinya sudah kompak untuk bungkam ketika ditanya.
Kasat Narkoba Kompol Dony Alexander Sik mengatakan, penggerebekan tersebut atas info dari masyarakat yang menyebut lokasi marak peredaran narkoba dan judi. “Satu hari sebelum penggerebekan, kita berhasil menangkap salah satu tersangka pengedar sabu dengan membawa kunci T yang juga warga Masjid Taufik. Dari hasil penyelidikan dan pengembangan itulah kita lakukan penggerebekan,” terang Dony. Lebih lanjut kata Dony, adanya permainan judi dalam penggerebekan tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Satreskrim Polresta Medan.
“Kita berhasil mengamankan paketan ganja yang akan disebar kepada masyarakat dan 5 unit mesin jackpot yang sedang menyala,” sebutnya. Mantan Kapolsek Medan Baru itu menambahkan, dalam penggerebekan tersebut sempat ada perlawanan dari warga setempat. “Kita sempat dilempari oleh warga. Akan tetapi setelah dijelaskan dan menunjukkan surat pengeledahan kita berhasil meringkus para pelaku,” ucapnya.
>> Dari Rumah Ngaku Kuliah
Kelakuan Wahyu Syaputra, warga Jalan Bakti Luhur, Kecamatan Medan Helvetia ini tak perlu ditiru. Pasalnya, pemuda yang kuliah di LP3I Jalan Gajah Mada ini nekat membohongi orangtuanya. Akibat perbuatan itu, Wahyu akhirnya meringkuk di balik jeruji besi Sat Narkoba Polresta Medan karena ikut terjaring dalam penggerebekan di Jalan Masjid Taufik. Aksi bohong Wahyu tersebut terkuak saat seorang wanita yang mengenakan jaket warna cokelat mendatangi Sat Res Narkoba Polresta Medan, Selasa (24/2) siang.
Saat itu, wanita tersebut datang tak lama setelah petugas membawa ke-15 warga yang diamankan dari lokasi. Kala itu, wanita berkacsmata itu langsung menghampiri Wahyu yang kala itu tengah berdiri sejajar dengan ke-14 warga yang diamankan di depan gedung Sat Res Narkoba Polresta Medan. Dengan bercucuran air mata, perempuan berparas ayu tersebut pun menyebutkan dirinya sudah capek-capek membiayai sekolah anaknya tersebut.
“Capek aku biayai kau. Kok kayak gini kau,” teriaknya sembari menangis. Melihat itu, petugas pun menggiring perempuan tersebut untuk menjauhi warga yang diamankan. Saat itulah, kru koran ini menghampiri perempuan tersebut. Setelah melakukan pembicaraan awal, kru koran ini baru mengetahui kalau Wahyu tersebut merupakan anaknya. Pasalnya, kala itu dirinya mengaku kalau lelaki yang kala itu mengenakan singlet warna biru tersebut adalah anaknya.
“Anak saya itu pak. Wahyu Syahputra namanya,” ucap perempuan yang enggan namanya di korankan itu. Lebih lanjut, perempuan ini mengatakan, saat pergi dari kediamannya Jalan Bakti Luhur, Wahyu pamit kepada dirinya pergi kuliah. Makanya, dirinya tampak sangat syok saat mendapat kabar kalau anaknya tersebut ditangkap.
“Terkejut saya. Tadi dia bilang mau pigi kuliah. Tapi saya malah dapat telepon dia ditangkap,” lirihnya. Saat disinggung mengapa Wahyu berada di kawasan tersebut, perempuan ini mengaku kalau kawasan yang digerebek itu adalah tempat tinggal mereka yang lama.
“Dulu kami tinggal di sana. Makanya dia sering ke sana main biliar,” pungkasnya. Sementara itu, dalam penggerebekan itu, petugas juga berhasil mengamankan seorang bandar narkoba bernama Joko. Dirinya tampak kikkuk saat berada di gedung Sat Res Narkoba Polresta Medan. Pasalnya, kala itu lelaki bertubuh tinggi tegap itu hanya diam saat petugas mencecarnya dengan sebutan pengkhianat. “Ini yang jadi target. Pengkhianat ini. Kemarin lari dia saat digrebek di sana,” ucap petugas yang namanya enggan dikorankan.

No comments:
Write comments