Sunday, December 25, 2016

Surat Penangkapan 30 Anggota Organisasi Kepemudaan ( OKP ) Telah di Siapkan

Surat Penangkapan 30 Anggota Organisasi Kepemudaan ( OKP ) Telah di Siapkan - Kasus pengeroyokan lebih 30 anggota sebuah organisasi kepemudaan (OKP) terhadap




Muhammad Gilang alias Joy alias Khaidir (35), penjaga Kafé Fortune di Jalan Ringroad, Medan, pada dini hari 1 Agustus lalu, memasuki babak baru. Surat visum yang selama ini menjadi penghambat, kemarin telah didapat pihak Polsek Sunggal dari RSUP Adam Malik.

“Sudah 13 kali ada aku bolak -balik RS Adam Malik buat ambil surat visum itu,” ujar Brigadir Surbakti, juru periksa kasus ini, soal rumitnya birokrasi guna mendapatkan bukti tindak kriminil yang dialami warga Jalan Asoka, Sunggal, itu.

“Kita nggak takut mau dia (pelaku red) hantu belau sekali pun kalau dia salah ya kita tangkap,” tekad Kasi Humas Polsek Sunggal Aiptu BE Sirait.

Sementara, ibu Gilang, Ny. Mariani boru Pasaribu yang mendadak sakit keras akibat syok mengetahui anaknya dianiaya hingga nyaris tewas, kemarin malah tak ditemukan di rumahnya. “Mama berobat ke (Gunung) Sinabung,” jelas Devi, anak Mariani, saat POSMETRO kembali menyambangi rumahnya, kemarin. Menyusulnya lambannya proses penanganan pihak Polsek Sunggal terhadap anaknya, Mariani dikabarkan akan membuat pengaduan ke Polda Sumut.

Apa komentar Kapolsek Sunggal? Hingga kemarin sang Kapolsek belum bisa dihubungi. “Lagi, belum masuk (kantor) Kapolsek, mungkin ada rapat di Polresta,” ujar Aiptu BE Sirait.

Di tempat terpisah, para pengeroyok Gilang hingga kemarin dilaporkan semakin bebas berkeliaran di sekitar Kafe Fortune. Feri, adik Gilang, bahkan diejek oleh sejumlah pelaku pengeroyok abangnya. “Aku lihat dia di kafe sebelah dan mabuk pula dia terus diejekinnya aku,” tukas Feri.

Dini hari mengerikan itu, Feri menyaksikan aksi brutal sekira 30 anggota OKP itu terhadap abangnya, Gilang. Peristiwa berawal saat Gilang tengah santai di depan Kafe Fortune. Tiba-tiba, massa berseragam OKP itu menarik paksa Gilang.

Tanpa basa-basi, para preman itu langsung membalok kepala Gilang hingga tersungkur. Feri yang melihat aksi itu berusaha menolong abangnya. Namun para anggota OKP itu menahannya.

Feri cuma bisa menyaksikan kekejaman orang-orang tersebut. Dia melihat abangnya dihajar, bahkan kupingnya diiris dengan parang hingga nyaris putus. Feri sempat memohon, bahkan mencium kaki para preman itu agar tidak membunuh abangnya. Namun para anggota OKP ini terus menggimbal hingga Gilang tak sadarkan diri.

Beruntung, massa warga berdatangan hingga membuat para anggota OKP itu kabur. Begitu punya kesempatan, Feri bergegas membonceng abangnya naik betor dan membawanya ke RSU Adam Malik. Itu pun, massa OKP itu membuntutinya dan meneriakinya. “Bunuh! Bakar aja!” ujar feri menirukan teriakan para anggota OKP brutal tersebut.
-Posted By-

No comments:
Write comments