Anak Punk Dikirim Ke Malaysia Untuk Bekerja Tanpa Ada Pasport Dan Dokumen - Tidak ada rotan, akarnya pun jadi. Itulah pernyataan yang sangat cocok diberikan kepada Ahmad Jurari, seorang kodinator yang akan mengirimkan para TKI Ilegal ke malaysia untuk bekerja.
Seperti yang di ketahui, orang-orang yang telah di kumpulkan untuk dikirim ke malaysia untuk bekerja merupakan anak-anak punk yang sering nongkrong di sekitar Nagoya.
Salah satu anak punk yang bernama ucok yang kini tengah di amankan bercerita. Dia berkeingin untuk ikut dengan Ahmad Jurari ke malaysia karena ia tengah di janjikan pekerjaan.
Apalagi bekerja di luar negri tanpa membutuhkan pasport dan dokumen lainnya, dan untuk biaya semua akan di tanggung oleh tekong.
"Kami ingin ikut Ahmad karena berniat untuk bekerja, akan tetapi kami mala di tangkap seperti ini. Di batam kami mau bekerja apa pak ? paling yang bisa kami kerjakan di batam hanya mengamen saja," ungkap seorang bocah yang bernama ucok tersebut.
Menurut apa yang telah di sampaikan ucok, saat itu ia berkeinginan untuk ikut ke malaysia bekerja karena teman-temannya juga ikut. Apalagi upah yang telah di janjikan untuk bekerja membersihkan kapal lumayan besar, yakni Rp 160 ribu per hari.
"Sebenarnya kami ke sana juga sudah memiliki rencana untuk bekerja beberapa hari saja. Dan kemudian kembali ke batam lagi. Makanya kami mau ikut," Lanjut Sih ucok seperti yang di kutip dari AyoPoker.
Untuk kasus penyeludupan TKI ilegal di kota batam memang sudah menjadi rahasi umum.
Modusnya pun beragam. Seperti di janjikan pekerjaan di restoran sampai asisten rumah tangga.
Bahkan ada yang di jebak menjadi pekerja malam di malaysia sana.
Untuk mereka yang sudah pintar dan sudah berpengalaman bagaiman cara hidup di malaysia, mereka biasanya sering menggunakan pasport pelancong, dengan cara melakukan cop (Stempel) pasport setiap bulannya.
Jika sudah menjadi "pendatang haram" di malaysia, mereka terpaksa harus pulang dengan cara bertaruh nyawa dan membayar ongkos yang sangat fantastis seperti lewat pintu belakang.
Karena mereka pulang lewat laut dengan di angkut pompong dan berangkatnya malam hari.
Seperti kejadian yang terjadi beberapa pekan lalu di perairan Nongsa, Batam, kapal pembawa TKI tenggelam di terjang ombak besar.
-Posted By-

No comments:
Write comments